MENTORING AGAMA ISLAM
#AyoMentoring!
Diambil dari artikel keislaman Lembaga Dakwah FKM UI, Nuansa Persaudaraan Islami
nuranifkm.ui.ac.id ; nuranifkmui.tumblr.com
Berangkat dari kesadaran bahwa kita adalah manusia biasa, makhluk ciptaan Allah SWT yang tak pernah luput dari kekhilafan. Sebenarnya kita sangat membutuhkan penjagaan diri, khususnya dalam hal kerohanian. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui, setiap manusia sejatinya memiliki hubungan yang erat dengan penciptanya. Namun, seringkali kita sebagai manusia tidak selalu dapat menjaga kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta. Mungkin jika dapat digambarkan dengan grafik matematis, dalam waktu 1 minggu atau bahkan 1 hari, grafik kedekatan kita dengan-Nya dapat meningkat dengan tajam, tetapi juga dapat menukik ke bawah secara drastis, tergantung bagaimana kita mempertahankannya. Padahal kita tidak akan pernah mengetahui kehidupan kita berhenti pada saat 'grafik' tersebut berada diposisi atas atau bawah, kita tidak akan pernah mengetahui hidup kita berujung di saat kita sedang melakukan apa, dan kita tidak akan mengetahui jantung kita berdetak sampai kapan.
Untuk itu, salah satu sarana untuk menjaga diri kita, minimal menjaga 'grafik' kita agar tidak menurun adalah dengan mengikuti pembinaan Islam, yaitu mentoring. Mengapa harus mentoring? Karena pada umumnya, mentoring dilakukan secara rutin sehingga dapat menjaga ruhiyah kita lebih intensif. Dengan mengikuti kelompok mentoring, kita dapat mengambil ilmu dan wawasan keislaman dari orang lain, baik dari mentor maupun teman satu kelompok. Bagaimana dengan membaca buku bacaan Islami? Bukankah itu juga dapat menambah wawasan keislaman kita? Benar, tidak ada yang salah menjadikan buku bacaan Islami sebagai asupan wawasan keislaman kita bahkan sangat dianjurkan. Namun, dengan mentoring kita dapat men share informasi yang kita dapatkan dari buku bacaan tersebut atau menanyakan hal-hal yang mungkin belum kita pahami. Increasing your Islamic knowledge by reading book is good, but joining mentoring is great.
Bukankah akan lebih banyak yang mungkin kita dapatkan apabila kita saling memberi dan saling berbagi pengetahuan dengan orang lain di mentoring? Dan bukankah kita sebaiknya memanfaatkan sarana belajar yang ada semaksimal mungkin? Bahkan, tak hanya ilmu pengetahuan yag bisa kita dapatkan dari mentoring, dalam suatu hadits pun disebutkan salah satu keutamaan berada dalam Majelis Ilmu (dalam hal ini mentoring) adalah hadirnya ketenangan dan ketentraman dalam diri.
عنْ أَبي سعيدٍ رضِي اللَّه عنْهُمَا قالا : قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا يَقْعُدُ قَوْمٌ يذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ حفَّتْهُمُ الملائِكة ، وغشِيتهُمُ الرَّحْمةُ ونَزَلَتْ علَيْهِمْ السَّكِينَة ، وذكَرَهُم اللَّه فِيمن عِنْدَهُ » رواه مسلم .
Dari Abi Sa'id al-Khudri ra berjata: Rasulullah SAW bersabda: "Tiada suatu kaum yang duduk dalam majelis dzikir kepada Allah (Majelis Ilmu), pasti dikelilingi Malaikat dan diliput rahmat Allah dan diturunkan pada mereka ketenangan dan ketentraman serta namanya disebut oleh Allah di depan para Malaikat-Nya. (HR Muslim).
Sebenarnya, masih banyak lagi keutamaan yang bisa dirasakan dengan mengikuti mentoring. Jadi, buat kamu yang masih belum bergabung dalam kegiatan mentoring, #AyoMentoring!
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar